Sungai Liat: Setiap Undang-undang maupun peraturan pemerintah yang mengarah pada pornoaksi dan pornografi harus dihentikan karena bisa merusak anak-anak kita. Demikian dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (1/8) pagi, saat berdialog dengan tokoh masyarakat Babel, menanggapi salah seorang penanya tentang RUU pornografi yang masih dibahas oleh DPRD Babel.
Presiden mengatakan, pornoaksi dan pornografi memang menggangu. Negara-negara di dunia memiliki langkah-langkah untuk mencegah hal itu tanpa harus menerbitkan undang-undang. Ada juga negara yang memiliki undang-undang dan pranata berkaitan dengan pornoaksi dan pornografi. "Tetapi yang penting bagi saya, setiap UU ataupun peraturan pemerintah yang mengarah kepada pornografi dan pornoaksi harus kita hentikan," kata Prresiden SBY disambut aplaus panjang para peserta dialog.
“Terus terang, untuk soal ini saya ketat. Saya tidak suka ada adegan di televisi yang kelihatan pusarnya. Itu kan sepertinya model buat anak-anak kita, dan jangan harap bisa masuk istana tarian-tarian seperti ini, dengan pakaian yang tidak sopan. Ya itu tidak baik, agar tidak merusak moral dan akhlak anak-anak kita,” Presiden menegaskan."Tentang RUU Tentang Pornoaksi dan Pornografi, sekarang ada di DPR. Masih banyak hal yang harus dibicarakan, diproses dengan baik. Yang penting harus pada konteksnya, yaitu untuk mencegah berbagai aksi pornografi. Jangan sampai berbelok ke sana ke mari, sehingga menimbulkan konflik bangsa,” ujar Presiden.Para peserta dialog, dipandu Gubernur Babel Eko Maulana Ali, memang banyak melontarkan pertanyaan, berbagai topik mereka sampaikan. Presiden SBY pun dengan senang menanggapi pertanyaan mereka. Mulai dari persoalan kesejahteraan rakyat, percepatan pembangunan Babel dengan menjadikannya seperti kawasan segitiga Batam, Bintan dan Karimun, serta pembangunan Universitas Babel yang diharapkan mengasilkan SDM yang handal. Begitulah SBY, dalam setiap kunjungan ke daerah, ia selalu ingin berdialog dan menggali aspirasi masyarakat setempat.(bi-www.presidenri.go.id)
Presiden mengatakan, pornoaksi dan pornografi memang menggangu. Negara-negara di dunia memiliki langkah-langkah untuk mencegah hal itu tanpa harus menerbitkan undang-undang. Ada juga negara yang memiliki undang-undang dan pranata berkaitan dengan pornoaksi dan pornografi. "Tetapi yang penting bagi saya, setiap UU ataupun peraturan pemerintah yang mengarah kepada pornografi dan pornoaksi harus kita hentikan," kata Prresiden SBY disambut aplaus panjang para peserta dialog.
“Terus terang, untuk soal ini saya ketat. Saya tidak suka ada adegan di televisi yang kelihatan pusarnya. Itu kan sepertinya model buat anak-anak kita, dan jangan harap bisa masuk istana tarian-tarian seperti ini, dengan pakaian yang tidak sopan. Ya itu tidak baik, agar tidak merusak moral dan akhlak anak-anak kita,” Presiden menegaskan."Tentang RUU Tentang Pornoaksi dan Pornografi, sekarang ada di DPR. Masih banyak hal yang harus dibicarakan, diproses dengan baik. Yang penting harus pada konteksnya, yaitu untuk mencegah berbagai aksi pornografi. Jangan sampai berbelok ke sana ke mari, sehingga menimbulkan konflik bangsa,” ujar Presiden.Para peserta dialog, dipandu Gubernur Babel Eko Maulana Ali, memang banyak melontarkan pertanyaan, berbagai topik mereka sampaikan. Presiden SBY pun dengan senang menanggapi pertanyaan mereka. Mulai dari persoalan kesejahteraan rakyat, percepatan pembangunan Babel dengan menjadikannya seperti kawasan segitiga Batam, Bintan dan Karimun, serta pembangunan Universitas Babel yang diharapkan mengasilkan SDM yang handal. Begitulah SBY, dalam setiap kunjungan ke daerah, ia selalu ingin berdialog dan menggali aspirasi masyarakat setempat.(bi-www.presidenri.go.id)