Salah satu upaya mewujudkan keseimbangan pemikiran dan pemahaman pelaksanaan sistem informasi teknologi dilingkungan Ditjen Bimas Islam, sejak tahun 2007 telah dilaksanakan sosialisasi dan orientasi yang bersifat sinergi antara Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi dengan Bagian Ortala, dengan substansi pemahaman dan peningkatan wawasan dalam kaitan ICT, bidang garapannya adalah sistem penyebaran informasi berbasis internet dan sistem pelayanan (bisnis proses) berbasis aplikasi (program) antara lain SIMKAH ZAKAT dan WAKAF.
Pada tahun 2008 ini, peserta orientasi dikhususkan KUA yang telah tersambung, sebanyak 49 KUA di lingkungan DKI Jakarta dan sekitar (Jabodetabek), dengan harapan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat akan lebih efektif dan efisien. Sedangkan secara khusu output yang diharapkan adalah Terciptanya sinkronisasi sistem informasi teknologi.
Dalam pengarahannya, Sekretaris Ditjen Bimas Islam, Drs. H. Mudzakir, MM, menyampaikan bahwa, dengan upaya memberikan pelayanan dengan teknologi informasi maka umat Islam yang melaksanakan pernikahan dapat dengan cepat memperoleh hasilnya, yaitu buku nikah, selain itu, umat Islam juga bisa memperoleh informasi secara cepat melalui website bimas Islam, dengan alamat http://www.bimasislam.depag.go.id/, jelas Setditjen Bimas Islam.
Disamping itu, tambah H. Mudzakir, nanti, seandainya pelayanan nikah sudah menggunakan teknologi dan komputerisasi, maka petugas di KUA sudah tidak cape-capek ’banget’ melaksanakan pencatatan, karena sekali entry data calon manten, maka semua sudah akan tercatat, terdata di data base dan terakhir buku nikah dicetak menggunakan komputer, dengan begitu tulisan pada buku nikah juga sudah bagus, dan untuk yang akan nikah dua kali sudah susah.
Orientasi yang dilaksananakan di Hotel Astiti Bogor, dimulai sejak tanggal 23 – 25 Juli 2008, dengan nara sumber Dirjen dan Sekretaris Bimas Islam, Kabag Perencanaan dan Sistem Informasi, H. Baihaqi, MM, Kaubdit Kepenghuluan, Drs. H. Mashuri, M.Si, H. Heri, programer aplikasi SIMKAH, dan dari penyedian jaringan, PT. CSM, sedangkan metode orientasi meliputi ceramah, diskusi dan brainstorming.
Pada tahun 2008 ini, peserta orientasi dikhususkan KUA yang telah tersambung, sebanyak 49 KUA di lingkungan DKI Jakarta dan sekitar (Jabodetabek), dengan harapan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat akan lebih efektif dan efisien. Sedangkan secara khusu output yang diharapkan adalah Terciptanya sinkronisasi sistem informasi teknologi.
Dalam pengarahannya, Sekretaris Ditjen Bimas Islam, Drs. H. Mudzakir, MM, menyampaikan bahwa, dengan upaya memberikan pelayanan dengan teknologi informasi maka umat Islam yang melaksanakan pernikahan dapat dengan cepat memperoleh hasilnya, yaitu buku nikah, selain itu, umat Islam juga bisa memperoleh informasi secara cepat melalui website bimas Islam, dengan alamat http://www.bimasislam.depag.go.id/, jelas Setditjen Bimas Islam.
Disamping itu, tambah H. Mudzakir, nanti, seandainya pelayanan nikah sudah menggunakan teknologi dan komputerisasi, maka petugas di KUA sudah tidak cape-capek ’banget’ melaksanakan pencatatan, karena sekali entry data calon manten, maka semua sudah akan tercatat, terdata di data base dan terakhir buku nikah dicetak menggunakan komputer, dengan begitu tulisan pada buku nikah juga sudah bagus, dan untuk yang akan nikah dua kali sudah susah.
Orientasi yang dilaksananakan di Hotel Astiti Bogor, dimulai sejak tanggal 23 – 25 Juli 2008, dengan nara sumber Dirjen dan Sekretaris Bimas Islam, Kabag Perencanaan dan Sistem Informasi, H. Baihaqi, MM, Kaubdit Kepenghuluan, Drs. H. Mashuri, M.Si, H. Heri, programer aplikasi SIMKAH, dan dari penyedian jaringan, PT. CSM, sedangkan metode orientasi meliputi ceramah, diskusi dan brainstorming.
Pada dasarnya, tahapan implemetasinya (sampai saat ini), aplikasi SIMKAH KUA on line akan diujicobakan di seluruh KUA Kecamatan yang berada di seluruh DKI Jakarta dan KUA sekitarnya yang pada tahun lalu telah online. Disamping itu, perlu Target Sosialisasi dan Orientasi, Perlu Target Ujicoba Nasional, untuk itu diharapkan seluruh KUA yang telah ikut dalam orientasi sepulang dari acara ini agar mengimplementasikan ilmunya.
Orientasi ini juga mengharapkan sumbang saran dari seluruh insitansi Depag di daerah, bahwa SIMKAH KUA dapat terwujud secara nasional jika Kanwil Depag dan Kandepag di seluruh Indonesia dapat terlibat secara aktif dan mandiri dalam pengadaan, penyediaan dan dukungan operasional untuk KUA diwilayahnya.